Kamis, 12 Maret 2009

FILSAFAT DALAM PERSPEKTIF SEJARAH

Sejarah filsafat adalah penyelidikan ilmiah mengenai perkembangan filsafat dari seluruh bangsa dalam sejarah.Sejarah filsafat bukan satu-satunya filsafat. Akan tetapi jika pengantar sejarah diberikan di samping pengantar sistematis maka ia akan sangat besar faedahnya.

Filsafat Barat :

Filsafat Barat dimulai dari Yunani.Sifat-sifat Filsafat Yunani sangatlah mempengaruhi alam pikiran Barat.Filsafat alam mencari penjelasan daripada alam, khususnya terjadinya segala-galanya dari prinsip pertama. Tokohnya Mashab Miletos, pytagoras, Heraklitos, Jonisi. Perkembangan memusatkan penyelidikan pada manusia, filsafat alam tak dapat memberikan jawaban yang memuaskan.Perkembanga filsafat pada zaman purba baru bersikap religious atau kebatinan.

Filsafat Barat pada zaman pertengahan bersifat patristic yaitu di dunia Barat agama katholik mulai tersebar dengan ajaran tentang Tuhan, manusia dan dunia, dan etikanya.Untuk mempertahankan dan menyebarkan maka mereka menggunakan filsafat Yunani. Perkembangan khususnya tentang kebebasan manusia, kepripadiaan,kesusilaan dan sifat Tuhan.

Skolastik, sesudah agustinus runtuh, pemikir yang tampil kemuka adalah Skotus Erigena sehingga disebut skolastik karena filsafatnya diajarkan pada universitas atau sekolah-sekolah pada waktu itu.

Perkembangan baru karena adanya universitas-universitas di Paris, karangan – karangan Aristoteles mulai dikenal umum melalui filsuf-filsuf Yunani. Ada tiga aliran besar yaitu :

a. Pengikut-pengikut Agustinus.

b. Pengikut-pengikut Ibn Rushd.

c. Pengikut-pengikut Aristoteles.

Perbedaan filsafat dan agama serta sintetisnya, pemecahan soal-soal besar tentang pengetahuan tentang “ada” dan dasarnya tentang etika. Pengaruhnya sangat kuat sampai sekarang.

Filsafat Modern

Pada zaman kebebasan menjadi anarkhi. Ilmu alam dan ilmu pasti mulai berkembang.

1. Filsafat Perancis

Rene Descartes disebut sebagai bapak filsafat modern. Ia mempermasalahkan metode, kebimbangan metodis satu-satunya yang pasti :” Aku berpikir maka aku ada”(cogito ergo sum).

Filsafat di Perancis bersifat tradisionalisme dan fedeisme, Revolusi denagn latar belakang rasionalisme dan materialism menimbulkan reaksi-reaksi lebih mementingkan dasar-dasar kesusilaan.

Bersifat Spiritualisme yaitu bersifat kerohanian daripada kesadaran manusia diakui dan dipentingkan lagi. Positivisme Reaksi terhadap subyektivisme dan idealism Hegel.

2. Filsafat Belanda

Baruh de Spinoza terkenal karena karangannya “Athica” yang secar ailmu menguraikan seluruh filsafatnya.

3. Filsafat Jerman

Gottfried Wilhelm Leibnits yang mencari sintesis antara pandangan –pandangan mechanic organis, antara ilmu penetahuaan dan agama, materi dan roh , keharusan dan kebebasan, ilmu alam dan sejarah.

Bersifat Idealisme yaitu logis dari subyektivisme Kant. Relisme, ajaran Kant diteruskan menurut sudut obyek oleh Johan Hebart yang terkenal dengan ilmu jiwa.Pesimisme, berarti sengsara, hampa dan kosong.

4. Filsafat Inggris

Filsafat Inggris tetap empiristis tetapi dipengaruhi oleh kritisme Jerman dan Positivism Perancis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar